Peristiwa tragis terjadi di Desa Noreh, Sreseh, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, pada Rabu sore, 3 Desember 2025, ketika seorang pria bernama Suja’i, berumur 60 tahun, ditemukan tewas dengan luka parah di area persawahan. Pembunuhan ini menimbulkan kehebohan dan ketakutan di kalangan warga setempat yang tidak menyangka bahwa tragedi semacam ini bisa terjadi di lingkungan mereka.
Setelah penyelidikan yang cepat, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku, yang tak lain adalah keponakan dari korban itu sendiri, yaitu Mattanwar, berumur 52 tahun. Ini menambah deretan kasus pembunuhan yang melibatkan hubungan keluarga, yang selalu menyita perhatian masyarakat.
Tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sampang segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti yang dapat membantu proses hukum. Jenazah Suja’i ditemukan dalam kondisi mengenaskan, menunjukkan luka-luka yang cukup serius akibat penganiayaan.
Kasus ini berakar dari kemarahan Mattanwar setelah pakan ternak sapinya diambil oleh korban. Perselisihan antara paman dan ponakan ini menunjukkan betapa kecilnya titik nyala yang bisa memicu amarah hingga berujung pada tragedi seperti ini.
Penyelidikan dan Pengumpulan Bukti Pembunuhan di Sampang
Setelah ditemukan, jasad korban langsung dievakuasi untuk diotopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Polisi melakukan penyelidikan yang intensif untuk memastikan semua aspek kasus ini tercakup demi keadilan bagi korban.
Tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh Mattanwar terbilang sangat brutal, di mana ia menyerang Suja’i dengan menggunakan celurit. Kejadian ini menjelaskan betapa mengenaskannya situasi yang terjadi dalam keluarga ini, yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman.
Menurut keterangan polisi, Mattanwar menyerang dengan secara membabi buta, yang mengakibatkan luka bacok di beberapa bagian tubuh, termasuk leher dan pinggang korban. Hal ini menunjukkan adanya niat untuk menghancurkan dan memisahkan ikatan keluarga yang seharusnya terjalin dengan baik.
Dari hasil olah TKP yang dilakukan, pihak kepolisian berhasil mengamankan beberapa barang bukti, seperti celurit yang digunakan pelaku dan baju yang dikenakan saat kejadian. Pembuktian ini menjadi penting dalam upaya hukum berikutnya.
Reaksi Masyarakat Terhadap Kejadian Tragis Ini
Kejadian pembunuhan ini tidak hanya mempengaruhi keluarga korban, tetapi juga mengguncang masyarakat desa yang menetap di sekitarnya. Banyak warga yang merasa terkejut dan ketakutan, mempertanyakan seberapa dalam masalah yang terjadi di antara keluarga tersebut.
Warga sekitar pun mulai berbicara mengenai pentingnya keberadaan program penyuluhan yang tidak hanya menjangkau masalah sosial, tetapi juga permasalahan psikologis yang dihadapi oleh individu dalam keluarga. Mereka menyepakati perlunya diskusi untuk menangani konflik yang berpotensi berujung pada tindak kekerasan.
Bahkan, beberapa warga mengungkapkan keprihatinan mengenai pengaruh ekonomi terhadap hubungan antar keluarga. Ketegangan akibat masalah ekonomi sering menjadi pemicu terjadinya konflik, yang pada akhirnya membuahkan kekerasan.
Dalam konteks ini, program komunitas bisa menjadi alat untuk menjembatani komunikasi antar anggota keluarga dan mencegah terjadinya eskalasi konflik yang lebih besar. Ini adalah tanggung jawab bersama demi menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Proses Hukum dan Harapan untuk Keadilan
Saat ini, Mattanwar sudah diamankan di Mapolres Sampang untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Ia terancam dikenakan pasal pembunuhan yang dapat mengakibatkan hukuman yang berat jika terbukti bersalah.
Pihak kepolisian memastikan bahwa semua prosedur hukum akan diikuti dengan ketat. Keadilan bagi Suja’i adalah tujuan utama dari proses ini, serta untuk memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan di masyarakat.
Komunitas diharapkan dapat memberi dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan oleh korban untuk bisa melaluinya. Pasalnya, kehilangan seperti ini tidak hanya berdampak pada individu yang terlibat, tetapi juga pada seluruh masyarakat.
Proses hukum ini akan menjadi sorotan publik, terutama dalam hal penegakan hukum di masyarakat. Pihak berwenang diharapkan mampu menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk menangani kasus ini secara transparan dan adil.
Harapan akan keadilan menjadi suara kuat di antara warga. Mereka percaya bahwa penegakan hukum yang tegas akan mengurangi potensi terulangnya tragedi serupa di masa depan. Keluarga korban menginginkan kejelasan dan kepastian hukum demi menghindari rasa sakit yang berkepanjangan.












