Pada pertandingan yang berlangsung di San Siro, AC Milan menunjukkan kekuatan penuhnya dengan menekuk Napoli 2-1 dalam jornada kelima Liga Italia 2025-2026. Pelatih Massimiliano Allegri merasa bangga dengan performa timnya, terutama setelah harus bermain dengan sepuluh pemain di babak kedua.
Pertandingan dimulai dengan sangat baik bagi Milan, di mana Christian Pulisic menjadi bintang lapangan dengan memberikan assist kepada Alexis Saelemaekers dan mencetak gol kedua pada menit ke-31. Dukungan penuh dari para penggemar memberikan semangat tambahan bagi I Rossoneri, yang optimis menatap sisa pertandingan setelah unggul dua gol di babak pertama.
Namun, situasi di lapangan berubah drastis ketika Pervis Estupinán menerima kartu merah karena pelanggaran terhadap Giovanni Di Lorenzo di kotak penalti. Hadiah penalti yang didapat Napoli berhasil dikonversi oleh Kevin De Bruyne, memicu serangan balasan dari tim tamu yang berusaha menyamakan kedudukan hingga akhir pertandingan.
Kekhawatiran dan Ketegangan di Babak Kedua Pertandingan
Setelah kehilangan satu pemain, Milan harus berjuang keras mempertahankan keunggulan. Napoli meningkatkan tekanan dengan serangan bertubi-tubi, berusaha menciptakan peluang demi peluang untuk menyamakan kedudukan. Di menit-menit akhir, David Neres hampir menyamakan skor, namun tendangannya mengenai tiang gawang dan memupus harapan tim tamu.
Kiper Milan, Mike Maignan, menjadi pahlawan dengan serangkaian penyelamatan krusial yang menjaga gawangnya tetap aman. Meski dalam kondisi tertekan, Milan mampu bertahan dengan disiplin, dan kepercayaan diri pemain tetap terjaga hingga peluit akhir berbunyi.
Kepuasan terlihat jelas di wajah Allegri, yang mengapresiasi semangat juang anak asuhnya meski harus bertanding dengan satu orang kurang. Ia menyatakan bahwa meskipun dengan kekurangan pemain, Milan mampu menunjukkan karakter yang kuat di lapangan.
Pentingnya Pengalaman dan Belajar Dari Kekalahan
Allegri menilai bahwa pertandingan ini bukan hanya tentang hasil, tetapi juga tentang pengalaman berharga bagi tim. Dalam wawancaranya, ia menjelaskan bahwa babak pertama merupakan contoh permainan yang ideal, sedangkan babak kedua adalah pelajaran berharga tentang cara bertahan di bawah tekanan. “Kami harus belajar dari situasi sulit ini,” jelasnya.
Melihat ke depan, Allegri berharap timnya dapat menerapkan pelajaran dari pertandingan ini untuk menghadapi lawan-lawan berikutnya. “Setidaknya kami bisa berlatih bertahan dalam tekanan, dan hal itu sangat penting bagi perkembangan tim,” tambahnya.
Di pertandingan ini, kehadiran Pulisic sangat krusial, tidak hanya dalam mencetak gol, tetapi juga dalam menciptakan peluang yang menguntungkan. Performa solidnya mencerminkan kualitas individu pemain yang terus mendukung permainan tim.
Menatap Masa Depan dengan Kepercayaan Diri yang Tinggi
Kemenangan melawan Napoli menegaskan posisi Milan di papan atas klasemen Liga Italia. Dengan modal positif ini, Allegri bertekad untuk mempertahankan momentum dan menjadikan Milan sebagai tim yang tak terhentikan. “Satu pertandingan tidak menentukan segalanya, tetapi sangat penting untuk membangun kepercayaan diri,” ujar pelatih asal Italia tersebut.
Tim yang dibangun Allegri kini menunjukkan sinergi yang baik antara pemain senior dan junior, menciptakan atmosfer positif di dalam dan di luar lapangan. Para pemain muda seperti Saelemaekers dan Pulisic berkontribusi dalam setiap pertandingan, memberikan harapan untuk masa depan klub.
Ketika Milan bersiap untuk menghadapi tantangan berikutnya, semua elemen tim menjalani latihan dengan intensitas tinggi. Allegri berkomitmen untuk terus menggali potensi terbaik dari setiap pemainnya, mengingat kompetisi liga yang semakin ketat di musim ini.












