Kericuhan menjelang pertandingan AS Roma melawan Nice di Liga Europa pada tanggal 25 September 2025 menjadi salah satu sorotan utama. Sebanyak 102 pendukung AS Roma ditangkap oleh pihak kepolisian Prancis setelah diduga mencoba memicu kerusuhan di pusat kota Nice, yang tentu sangat merugikan citra sepak bola.
Tim AS Roma, yang saat ini dilatih oleh Gian Piero Gasperini, fokus untuk mendapatkan hasil positif pada laga perdana mereka di kompetisi Eropa tersebut. Namun, kondisi di luar lapangan justru menjadi berita negatif ketika para ultras Roma terlibat dalam keributan, memperburuk suasana pertandingan yang seharusnya bersejarah.
Pihak berwenang di Nice mengidentifikasi masalah ini sejak dini, berupaya mengantisipasi kerusuhan di tengah keramaian kota. Upaya itu menunjukkan bahwa keamanan merupakan hal yang harus didahulukan saat menyelenggarakan acara seperti ini.
Aksi Cepat Pihak Berwenang Mencegah Bentrokan
Berdasarkan laporan dari beberapa sumber, lebih dari 100 pendukung fanatik AS Roma diamankan karena mereka diduga mencoba memprovokasi suporter tuan rumah. Situasi ini diperparah dengan adanya senjata berbahaya yang mereka bawa, seperti brass knuckles dan batang besi.
Pihak keamanan kota Nice berhasil mendeteksi kerumunan yang mencurigakan sebelum mereka mencapai kawasan kota tua. Deteksi dini ini menjadi momen penting dalam mencegah terjadinya bentrokan besar antara suporter yang berpotensi bisa mengacaukan pertandingan.
Upaya administratif seperti ini seharusnya menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam menjaga ketertiban saat event olahraga berlangsung. Tidak hanya mengandalkan kontrol di dalam stadion, tetapi juga harus ada pengawasan ketat di sekeliling area pertandingan.
Dampak Buruk Kegiatan Suporter Terhadap Pertandingan
Kerusuhan yang dipicu oleh sekelompok pendukung ini bisa berdampak sangat buruk bagi reputasi klub dan penyelenggaraan pertandingan ke depan. Penjara itu bukan hanya bagi mereka yang terlibat langsung, tetapi juga bagi seluruh suporter yang ingin menonton pertandingan dengan aman.
Tindakan provokatif seperti ini jelas melanggar norma dan etika yang seharusnya dijunjung tinggi dalam dunia olahraga. Akibatnya, pihak berwenang memiliki alasan yang kuat untuk mengambil langkah tegas dalam menangani situasi tersebut.
Masyarakat setempat juga bisa merasa terganggu dan tidak aman ketika ada potensi kerusuhan di tengah mereka. Hal ini tentunya perlu menjadi perhatian serius bagi semua pihak terkait, mulai dari klub, penggemar, hingga pemerintah.
Langkah Selanjutnya untuk Memastikan Keamanan Pertandingan
Ke depan, penting bagi pihak penyelenggara untuk merumuskan solusi jangka panjang guna mencegah terjadinya insiden serupa. Perlu adanya pelibatan komunitas lokal dalam menyusun strategi keamanan yang lebih baik.
Serangkaian pertemuan antara klub, suporter, dan pihak keamanan perlu dilakukan untuk menciptakan kesepakatan yang saling menguntungkan. Dengan begitu, suasana aman dan nyaman bisa terjaga saat pertandingan berlangsung.
Akhirnya, semua pihak perlu menyadari bahwa sepak bola bukan hanya soal menang dan kalah, tetapi juga soal kebersamaan dan sportivitas. Hanya dengan konsistensi, kita bisa menciptakan atmosfer yang sehat dalam dunia olahraga.












