Karina Ranau masih menyimpan banyak kenangan indah tentang almarhum suaminya, Epy Kusnandar. Momen-momen terakhir yang mereka lalui bersama menjadi ingatan berharga, terutama saat menghadapi kepergian Epy pada Rabu, 10 Desember 2025.
Dalam sebuah pengajian yang digelar pada hari ketujuh setelah wafatnya Epy, Karina mengungkapkan betapa mendalamnya perasaan yang mereka bagi. Cerita tentang Epy menangis ketika melihat situasi di warung milik mereka menjadi salah satu momen emosional yang tak terlupakan.
Momen Menyentuh Sebelum Kepergian Suami
Karina menceritakan bahwa air mata Epy tumpah saat ia berada di warung yang dipenuhi oleh pelanggan. Ironisnya, suasana riuh di sekitar tidak menghalanginya untuk merasakan emosi yang mendalam saat melihat Karina melayani para pengunjung dengan senyuman. Rasa bahagia pun menghampiri Epy saat itu.
“Dia bilang, ‘Saya bahagia melihat Bunda tersenyum, melayani para pembeli’,” ujarnya menirukan ucapan sang suami. Kalimat tersebut menunjukkan kedalaman cinta Epy terhadap Karina dan kehidupannya yang sederhana namun penuh makna.
Tangisan Epy bukan hanya sekadar air mata kesedihan, tetapi lebih kepada rasa syukur atas pencapaian dan kebahagiaan yang mereka rasakan dari usaha mereka bersama. Kesibukan dalam berbisnis dianggap Epy sebagai salah satu bentuk pencapaian, di luar hiruk-pikuk dunia hiburan yang biasanya ia jalani.
Karina merasa terharu mendengar ucapan suaminya yang mengekspresikan ketenangan dan penerimaan atas takdir. Ucapan tersebut seakan menjadi sebuah pesan berharga yang selalu akan diingatnya sepanjang hidup.
Dampak Kehilangan Bagi Keluarga
Kepergian Epy menyisakan duka mendalam bagi Karina dan ketiga putra mereka. Setiap sudut rumah dan lingkungan sekitar mengingatkan mereka pada sosok Epy yang penuh semangat. Karina merasa kehilangan bukan hanya sebagai seorang istri, tetapi juga sebagai teman hidup dan partner dalam menjalani berbagai tantangan.
Selama masa-masa sulit ini, Karina berusaha untuk tetap tegar demi anak-anaknya. Ia mengajak mereka untuk terus mengenang sosok Epy dengan cara-cara yang positif, seperti berbagi cerita dan mengenang kenangan lucu yang pernah dialami semua bersama. Ini menjadi langkah penting untuk membantu anak-anaknya mengatasi rasa kehilangan.
Momen-momen saat kebersamaan menjadi pengingat betapa berartinya Epy dalam hidup mereka. Karina berpandangan bahwa meskipun Epy sudah tiada, semangat dan nilai-nilai yang ditanamkannya akan terus hidup dalam hati mereka.
Dalam upaya melanjutkan hidup, Karina pun mengedepankan rasa syukur. Dia berusaha untuk melihat sisi positif dalam setiap situasi yang dihadapi, meskipun tidak mudah. Pengalaman ini meningkatkan daya juangnya yang semakin kuat demi keluarga.
Penuh Kenangan dan Harapan bagi Masa Depan
Karina menuturkan, meski perasaan sedih sering kembali menghampiri, dirinya tetap berusaha menjalani kehidupan dengan penuh harapan. Tugasnya sebagai seorang ibu kini semakin berat, tetapi ia merasa didukung oleh kenangan manis dan cinta yang ditinggalkan Epy.
Melalui berbagai cara, seperti mengajak anak-anak berlibur atau melakukan aktivitas yang mereka cintai, Karina berusaha menjaga hidupnya tetap berwarna. Kenangan akan Epy menjadi pendorong untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak.
Karina juga berharap bahwa anak-anaknya dapat mengingat kebaikan dan kebijaksanaan yang diwariskan oleh Epy. Ini menjadi bagian dari warisan yang ingin terus dikenang oleh setiap anggota keluarga.
Dengan penuh ketulusan, Karina percaya bahwa setiap kenangan yang indah akan membantu mereka melangkah ke depan. Mereka akan terus membawa semangat Epy dalam setiap langkah hidup yang mereka ambil.












