Pada 29 Agustus 2023, kejadian memilukan berlangsung di Jakarta Pusat ketika kebakaran melanda gedung Astra Credit Companies (ACC) yang terletak di Kwitang, Senen. Kebakaran ini terjadi di tengah gelombang demonstrasi yang terjadi di sekitar kawasan tersebut, sebagai respon terhadap insiden kematian Affan Kurniawan.
Setelah kebakaran, dua kerangka manusia ditemukan di lokasi tersebut, menarik perhatian publik dan aparat penegak hukum terkait kemungkinan hubungan antara keduanya dengan keadaan yang menimpa gedung ACC. Penemuan ini menambah daftar misteri yang menyelimuti insiden yang tragis ini.
Di balik kebakaran tersebut, gelombang kemarahan massa menyelimuti area tersebut, mendesak publik untuk bertanya lebih dalam tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kehadiran berbagai elemen masyarakat dalam momen tersebut menciptakan situasi yang sulit diprediksi, dan efek dari peristiwa ini jelas terasa di komunitas setempat.
Momen Kebakaran yang Memukul Jakarta Pusat dengan Duka
Saat kebakaran terjadi, markas Brimob Kwitang berperan sebagai pusat perhatian, setelah kematian Affan Kurniawan yang tragis semakin memicu kemarahan publik. Gedung ACC yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari markas tersebut menjadi target massa yang meluapkan emosi mereka.
Dalam suasana penuh ketegangan tersebut, warga sekitar, seperti Yuda yang berprofesi sebagai penjual ayam penyet, merasa terjebak antara rasa takut dan keingintahuan. Banyak yang bersaksi melihat api membakar gedung ACC, dan situasi semakin memburuk ketika massa mulai menganiaya individu yang diduga intel di lokasi tersebut.
Yuda yang menyaksikan langsung kebakaran menyatakan, “Massa langsung bergegas ke gedung ACC setelah mereka mendengar kabar ada intel di dalamnya.” Rasa amarah seolah membuat massa lupa pada batasan moral dan hukum, yang ironisnya terjadi di tengah protes yang semestinya damai.
Bersaksi tentang Keterlibatan Massa dalam Insiden Tragis
Kause kebakaran yang melanda gedung ACC dianggap hasil dari akumulasi rasa frustasi masyarakat. Meski Yuda meragukan tudingan intel terhadap pekerja gedung tersebut, situasi tetap berlanjut dengan kerusuhan massal. Pembakaran dan penjarahan menjadi mimpi buruk bagi banyak warga.
Beberapa saksi menuturkan bagaimana segala sesuatu hancur dalam sekejap. Alat dan peralatan di warung Yuda menjadi korban kekacauan yang terjadi pada saat itu. Penghancuran yang terjadi seolah menunjukkan letusan emosi kolektif di tengah situasi sosial yang kian memburuk.
Rekan Yuda, Sahrul, juga terlibat dalam insiden tersebut, bahkan mengatakan warungnya pun digunakan sebagai sumber api untuk membakar gedung. Kerusuhan ini menjadi pelajaran penting akan pentingnya pengendalian emosi dalam berunjuk rasa, agar tidak merugikan orang lain.
Pengawasan dan Penanganan Pasca Kebakaran
Setelah kebakaran, gedung ACC tidak lagi beroperasi. Dengan pagar seng setinggi dua meter, lokasi tersebut menjadi simbol dari kehampaan dan ketiadaan hukum yang ada. Meski gedung tersebut ditutup dari pengunjung, keberadaan petugas keamanan di sekitar lokasi tetap membuat warga merasa khawatir.
Penemuan kerangka manusia di gedung ini menambah kompleksitas dari insiden tersebut. Masyarakat bertanya-tanya tentang siapa mereka, serta apa yang mereka lakukan di dalam gedung yang pada saat itu rusak. Polisi pun tidak tinggal diam dan mulai melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Petugas kepolisian mengonfirmasi bahwa penemuan kerangka ini bisa saja berkaitan dengan insiden kebakaran. Namun, pihak berwenang masih menunggu hasil dari pemeriksaan forensic untuk memastikan keadaan sebenarnya.
Komisi untuk Menyelidiki Keadilan dalam Kasus ini
Dalam perkembangan terbaru, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) mengonfirmasi langkah penyelidikan yang sedang berlangsung. Penelitian lebih lanjut terhadap kerangka tersebut dan analisis DNA menjadi poin penting dalam usaha mencari keadilan bagi yang hilang.
Kepala Divisi Pemantauan Impunitas KontraS menekankan pentingnya transparansi dalam proses hukum ini, demi memberikan kejelasan kepada keluarga korban yang menantikan kepastian. Penyelesaian kasus ini menjadi harapan bersama bahwa keadilan dapat ditegakkan.
Keberadaan kerangka di gedung ACC menimbulkan banyak spekulasi mengenai identitasnya. Apakah mereka adalah korban dari kerusuhan tersebut? Polisi masih berusaha mencocokkan data yang ada dengan nama mereka yang dilaporkan hilang.












