Mabes Polri mengumumkan prediksi peningkatan mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang akan datang. Diperkirakan, jumlah pergerakan orang akan mencapai 8,83 juta orang, sebuah kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya yang mencapai 7,9 persen.
Wakapolri, Komjen Dedi Prasetyo, menyatakan bahwa tahun ini sekitar 119,5 juta orang akan merayakan Natal dan Tahun Baru, memperlihatkan peningkatan yang hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu. Ini mencerminkan antusiasme masyarakat untuk merayakan momen spesial tersebut.
Dalam penjelasannya, Dedi menegaskan bahwa potensi pergerakan masyarakat pada periode Nataru ini menunjukkan angka yang cukup signifikan. Momen ini menjadi sorotan karena berhubungan erat dengan perjalanan dan kegiatan berkumpulnya keluarga di berbagai daerah.
Rincian Puncak Arus Mudik dan Balik Nataru
Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 20 dan 24 Desember 2025. Hal ini menjadi informasi penting bagi masyarakat yang berencana untuk bepergian selama periode libur menyambut Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, arus balik juga diperkirakan akan memuncak pada 28 Desember 2025 dan 4 Januari 2026. Masyarakat diminta untuk merencanakan perjalanan mereka dengan bijak, mengingat tingginya mobilitas saat periode tersebut.
Wakil Kapolri menambahkan bahwa data ini sangat berguna untuk perencanaan pengamanan lalu lintas yang lebih baik. Dengan mengetahui kapan waktu-waktu puncak, pihak berwenang dapat mengambil langkah-langkah yang efektif untuk memastikan keselamatan masyarakat selama perjalanan akbar ini.
Antisipasi Cuaca Ekstrem Selama Perayaan
Cuaca ekstrem diprediksi akan berdampak pada kegiatan masyarakat selama libur Nataru, terutama pada periode 29 Desember hingga 10 Januari. Dedi menyampaikan perlunya antisipasi khusus terkait curah hujan yang akan meningkat secara signifikan di berbagai daerah.
Wilayah Jawa, Lampung, Jambi, Bali, NTT, dan NTB diidentifikasi sebagai daerah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi. Hal ini tentu membutuhkan perhatian dari masyarakat dan pihak berwenang agar dapat meminimalkan dampak yang mungkin terjadi.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memberikan informasi cuaca terkini untuk membantu masyarakat mempersiapkan kegiatan mereka. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk menjaga keselamatan selama perjalanan di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
Persiapan Operasi Lilin 2025 untuk Keamanan Masyarakat
Operasi Lilin 2025 akan mulai dilaksanakan mulai 20 Desember hingga 4 Januari dengan durasi 14 hari. INi bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama merayakan Natal dan Tahun Baru.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, telah menginstruksikan seluruh jajaran untuk melakukan mitigasi berkaitan dengan potensi bencana, termasuk dampak dari Siklon Senyar. Kegiatan ini menjadi catatan penting dalam riwayat setiap operasi yang dilaksanakan.
Dari hasil rapat koordinasi lintas sektoral, Sigit menekankan pentingnya kesiapsiagaan bagi seluruh anggota. Kewaspadaan tinggi diperlukan untuk mengatasi berbagai situasi yang mungkin terjadi selama periode libur panjang ini.












