Jakarta – Di dunia medis, teknologi radiologi menjadi salah satu alat penting dalam mendeteksi berbagai penyakit, terutama kanker. Dua alat utama yang sering digunakan dalam diagnosis kanker adalah MRI dan PET scan, yang masing-masing memiliki fungsi dan keunggulan yang berbeda.
Dokter spesialis kedokteran nuklir, Esther Devina Panjaitan, menjelaskan bahwa MRI lebih fokus pada visualisasi struktur sel kanker. Dengan menggunakan MRI, dokter dapat mengamati ukuran dan bentuk sel kanker, memberikan informasi penting tentang perkembangan penyakit tersebut.
Di sisi lain, PET scan menawarkan pendekatan yang berbeda dengan memperlihatkan aktivitas metabolisme sel kanker. Dokter dapat memantau sel kanker dengan cara menilai bagaimana sel-sel ini menggunakan glukosa, yang merupakan sumber energi utama bagi sel. Aktivitas ini merupakan indikator penting dalam menentukan stadium kanker.
Mengenal Teknologi Radiologi Dalam Diagnosis Kanker
Pentingnya teknologi radiologi dalam pengobatan kanker tidak bisa diabaikan. Pemeriksaan ini memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa jauh penyebaran kanker dalam tubuh. Dalam banyak kasus, deteksi dini sangat berperan dalam keberhasilan pengobatan.
Teknik MRI, yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio, memberikan citra yang rinci tanpa memerlukan radiasi. Hal ini menjadikannya pilihan yang aman untuk pasien, terutama bagi mereka yang perlu menjalani pemeriksaan berulang.
Di sisi lain, PET scan menghasilkan gambar tiga dimensi yang menunjukkan proses metabolisme dalam tubuh. Metode ini membantu dokter dalam mengevaluasi respons pasien terhadap pengobatan yang diberikan, sehingga dapat diambil keputusan yang lebih tepat untuk tindak lanjut.
Perbedaan Utama Antara MRI dan PET Scan
Kesamaan dari kedua alat ini adalah tujuan akhirnya untuk mendeteksi kanker. Namun, perbedaan dalam metode kerja mereka cukup mencolok. MRI berfokus pada struktur, sedangkan PET scan lebih pada fungsi selular.
Pada pemeriksaan MRI, faktor yang diamati adalah ukuran dan bentuk dari tumor. Ini membantu dokter menentukan apakah tumor bertumbuh atau mengecil seiring dengan pengobatan yang dilakukan.
Sementara itu, PET scan berfungsi untuk melihat aktivitas sel kanker secara real-time. Dengan membantu mengidentifikasi sel yang masih aktif, PET scan dapat memberikan informasi yang lebih mendalam tentang bagaimana kanker berperilaku dalam tubuh pasien.
Peran Penting Glukosa dalam Pemeriksaan PET Scan
Esther menekankan bahwa untuk melakukan pemeriksaan dengan PET scan, metabolisme pasien perlu ‘dipancing’. Proses ini dilakukan dengan menginjeksikan glukosa radioaktif, yang memungkinkan tim medis untuk melacak aktivitas sel kanker dengan lebih efektif.
Glukosa berfungsi sebagai sumber energi, dan sel kanker biasanya memiliki tingkat konsumsi glukosa yang lebih tinggi dibandingkan sel normal. Oleh karena itu, area yang menunjukkan peningkatan penyerapan glukosa akan teridentifikasi sebagai kemungkinan adanya sel kanker.
Dengan pemahaman tentang bagaimana dan mengapa PET scan menggunakan glukosa, dokter dapat menilai lebih akurat sejauh mana kanker telah menyebar dan bagaimana respons tubuh terhadap terapi yang diberikan.
Kesimpulan Tentang Jenis Pemeriksaan Kanker
Di era modern saat ini, pemilihan metode diagnosis yang tepat menjadi sangat krusial dalam penanganan kanker. Kedua teknologi, MRI dan PET scan, memberikan informasi yang penting tetapi dari sudut pandang yang berbeda. Penggunaan kedua alat ini secara bersamaan sering kali memberikan gambaran yang lebih lengkap bagi dokter dalam mengambil tindakan medis yang tepat.
Pemahaman yang baik tentang dua alat ini juga penting bagi pasien. Dengan informasi yang jelas mengenai tujuan dan cara kerja dari masing-masing metode, pasien dapat lebih siap menghadapi proses diagnosis dan terapi yang mungkin mereka perlukan.
Seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran nuklir, diharapkan metode ini akan semakin berkembang dan memberikan hasil yang lebih akurat serta cepat dalam mendeteksi dan mengobati kanker di masa depan.












