Deteksi dini menjadi kunci utama untuk mencegah kebutaan akibat uveitis. Pemeriksaan mata tidak cukup hanya dengan pengamatan kasat mata, melainkan memerlukan alat diagnostik khusus seperti foto retina dan tes laboratorium.
“Kalau pasien datang dengan keluhan mata merah atau penglihatan kabur, jangan ditunda. Uveitis harus dipastikan penyebabnya sejak awal,” ujar Vani.
Namun, banyak orang masih memilih pengobatan alternatif alih-alih memeriksakan diri ke dokter. Direktur RS Mata JEC @ Menteng, Referano Agustiawan, mengingatkan bahwa pengobatan alternatif sering kali berbahaya.
“Pernah pasien saya merah, ditetesin pakai air ASI, madu, bahkan darah ayam. Akibatnya, dia buta karena ternyata bapaknya sifilis,” kata Referano.
Uveitis: Pemahaman Mendalam Tentang Jenis dan Penyebabnya
Uveitis adalah peradangan yang terjadi pada bagian tengah mata yang disebut uvea. Peradangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, penyakit autoimun, atau faktor lingkungan.
Jenis-jenis uveitis meliputi uveitis anterior, posterior, dan pan-uveitis. Uveitis anterior adalah yang paling umum terjadi dan sering kali mempengaruhi bagian depan mata, menyebabkan rasa sakit dan penglihatan yang kabur.
Penyebab uveitis dapat bervariasi dari infeksi virus atau bakteri hingga kondisi medis seperti artritis. Memahami penyebab ini sangat penting untuk penanganan yang tepat agar tidak mengakibatkan kerusakan permanen.
Gejala Uveitis yang Harus Diwaspadai
Gejala uveitis bervariasi, tetapi tanda-tanda umum termasuk mata merah, nyeri, dan penglihatan yang terganggu. Dalam beberapa kasus, pasien juga bisa mengalami fotosensitivitas, yaitu ketidaknyamanan saat terkena cahaya.
Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika merasakan gejala ini untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Terkadang, gejala dapat muncul dengan cepat dan parah, memerlukan perhatian medis segera.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan jenis dan penyebab uveitis. Di samping itu, tes tambahan seperti foto retina juga sering dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Pengobatan yang Tepat untuk Uveitis
Pengobatan uveitis sangat bergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Terapi seperti penggunaan kortikosteroid umumnya digunakan untuk mengurangi peradangan.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat imunomodulator untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh. Obat antivirus atau antibakteri juga dapat diperlukan jika infeksi menjadi penyebab uveitis.
Perawatan lanjutan penting untuk mencegah kekambuhan dan melindungi penglihatan pasien. Rutin memeriksakan mata dan mengikuti saran dokter sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan mata.












