Hari Prematur Sedunia diperingati setiap 17 November guna meningkatkan kesadaran tentang kelahiran prematur beserta berbagai tantangan yang dihadapinya. Kegiatan ini tidak hanya membantu memfokuskan perhatian pada permasalahan kesehatan bayi prematur tetapi juga membangun dukungan bagi keluarga mereka di seluruh dunia.
Penyelenggaraan seminar nasional dengan tema “Dari Awal yang Rentan ke Masa Depan yang Kuat: Meningkatkan Nutrisi untuk Bayi Prematur” menjadi salah satu metode untuk memberikan edukasi kepada tenaga kesehatan. Acara ini dihadiri oleh ribuan profesional kesehatan dari berbagai rumah sakit, menciptakan kolaborasi yang bertujuan untuk meningkatkan perawatan bagi bayi-bayi tersebut.
Pentingnya Menyadari Masalah Kelahiran Prematur di Seluruh Dunia
Kelahiran prematur masih menjadi masalah global yang mendesak. Menurut laporan resmi, sekitar 15 juta bayi lahir prematur tiap tahunnya, dan lebih dari satu juta di antaranya meninggal akibat komplikasi yang dapat dicegah.
Di Indonesia, pandemi kelahiran prematur tidak kalah mengkhawatirkan. Negara ini menempati peringkat kelima dunia dengan perkiraan 675.700 bayi lahir prematur setiap tahun, menunjukkan betapa mendesaknya perhatian kita terhadap isu ini.
Profil Kesehatan Nasional juga mengungkapkan statistik yang mengkhawatirkan mengenai kematian bayi, di mana prematuritas menjadi penyebab utama. Data tersebut menunjukkan bahwa sekitar 26,4% kematian terjadi pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi, yang mempertegas pentingnya penanganan yang tepat dan menyeluruh terhadap bayi-bayi yang lahir secara prematur.
Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan untuk Perawatan Bayi Prematur
Mengadopsi filosofi “Kekuatan untuk Kebaikan”, berbagai lembaga kesehatan berkolaborasi untuk memberikan edukasi yang lebih baik dalam perawatan bayi prematur. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan menjadi salah satu fokus utama dalam menghadapi tantangan ini.
Dengan seminar nasional ini, para tenaga kesehatan tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga alat praktis untuk meningkatkan kualitas perawatan. Hal ini sangat penting, mengingat perawatan yang tepat pada bayi prematur dapat meningkatkan peluang mereka untuk bertahan dan berkembang dengan baik.
Dr. Supriyanto, sebagai Direktur Utama RSCM, menekankan pentingnya edukasi bagi para tenaga kesehatan dalam rangka merespon tantangan tersebut. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga lainnya, diperlukan untuk memperkuat sistem kesehatan dalam merawat bayi-bayi yang lahir sebelum waktunya.
Kolaborasi dalam Memberikan Dukungan untuk Keluarga Bayi Prematur
Pentingnya dukungan bagi keluarga bayi prematur juga tidak bisa diabaikan. Dari segi emosional dan psikologis, keluarga sering kali membutuhkan pembekalan yang memadai untuk mengatasi tantangan tersebut. Di sinilah peran tenaga kesehatan menjadi sangat krusial.
Selama seminar, berbagai pemangku kepentingan juga membahas strategi untuk memberikan dukungan emosional bagi orang tua. Aspek ini menjadi penting agar orang tua merasa didampingi dan memiliki harapan dalam merawat putra-putri mereka.
Pengalaman unik dari orang tua yang melewati perjalanan miris ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi yang lain. Oleh karena itu, pengaturan sesi berbagi pengalaman oleh orang tua yang memiliki bayi prematur dapat memberikan wawasan berharga mengenai dukungan yang mereka butuhkan.












