Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram telah menunjukkan komitmennya untuk memperluas akses pendidikan tinggi melalui kerja sama yang penting dengan Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di Kabupaten Lombok Tengah. Kerja sama ini resmi ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada Senin, 3 November 2025, di Praya, yang menegaskan tujuan mendukung pendidikan aparatur negara.
Langkah ini juga mencerminkan upaya universitas untuk memberikan kesempatan kepada ASN dalam meningkatkan kompetensi tanpa harus memikirkan biaya pendidikan. Dengan melibatkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), UNW Mataram berjanji untuk memberikan pembebasan biaya SPP dan UKT kepada peserta RPL yang memenuhi syarat.
PKS ini ditandatangani oleh Rektor UNW Mataram, H. Lalu Gede Syamsul Mujahidin dan Ketua Dewan Pengurus KORPRI Lombok Tengah, H. Lalu Firman Wijaya, yang menunjukkan komitmen akademis yang kuat terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
Rektor UNW Mataram, H. Lalu Gede Syamsul Mujahidin, menyatakan bahwa pembebasan biaya pendidikan adalah upaya serius untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Kami ingin memastikan tidak ada yang terhalang untuk melanjutkan pendidikan karena biaya,” ujarnya dengan tegas.
Dengan program RPL ini, UNW Mataram memberikan pengakuan terhadap pengalaman profesional ASN, bersamaan dengan penggratisan SPP dan UKT. Ini adalah langkah konkret untuk menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.
Inisiatif UNW Mataram Mendorong Pendidikan Inklusif bagi ASN
UNW Mataram tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga berkepentingan untuk mendorong pemerataan pendidikan di seluruh daerah. Melalui kerjasama ini, diharapkan ASN dapat merasakan manfaat yang nyata dari kebijakan yang telah diterapkan. Inisiatif ini adalah bagian dari upaya Universitas untuk berkontribusi terhadap bangsa dan negara.
Komitmen universitas untuk meningkatkan akses pendidikan bagi ASN sangat penting, mengingat ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas akan berdampak positif pada pelayanan publik. Dengan demikian, pembebasan biaya pendidikan merupakan langkah strategis untuk mendorong partisipasi ASN dalam program-program pendidikan tinggi.
Dalam konteks lokal, kerja sama ini diharapkan bisa menjadi model bagi institusi lain dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat. Keterlibatan KORPRI dalam program ini juga menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap peningkatan kapasitas SDM dalam sektor publik.
Pentingnya Rekognisi Pembelajaran Lampau dalam Pendidikan Tinggi
Melalui program RPL, UNW Mataram memberikan kesempatan kepada ASN untuk mendapatkan pengakuan atas pengalaman belajar yang telah mereka miliki sebelumnya. Hal ini sangat relevan dalam konteks pendidikan tinggi yang terus berkembang dan berorientasi pada kebutuhan industri. Pendekatan ini membantu meningkatkan motivasi ASN untuk melanjutkan pendidikan.
Kebijakan yang mengakui pembelajaran sebelumnya sangat penting untuk mengoptimalkan potensi individu. Dengan adanya RPL, ASN tidak perlu memulai dari awal, tetapi dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih lanjut berdasarkan akumulasi pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki.
Kami melihat bahwa langkah ini tidak hanya memudahkan ASN, namun juga merangsang mereka untuk berinovasi dalam pelaksanaan tugas-tugas mereka sehari-hari. Dampaknya bisa berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan publik di daerah.
Komitmen Jangka Panjang Universitas dalam Pendidikan ASN
UNW Mataram menganggap bahwa kebijakan ini adalah investasi jangka panjang untuk pengembangan kualitas ASN di Lombok Tengah. Rencana ini tidak hanya sekedar memberikan akses pendidikan tetapi juga membangun relasi yang berkelanjutan antara dunia pendidikan dan sektor publik. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama yang saling menguntungkan.
Dengan adanya PKS ini, diharapkan akan terbitnya berbagai program pendidikan yang lebih relevan dan adaptif terhadap kebutuhan ASN. Kombinasi antara pendidikan formal dan pengalaman praktis akan mengubah cara pandang ASN terhadap pendidikan tinggi.
Pendekatan ini memungkinkan adanya fleksibilitas yang lebih besar bagi ASN dalam menyerap ilmu pengetahuan yang aplikatif bagi pekerjaan mereka. INisiatif ini berpotensi mengubah wajah pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam konteks aparat negara.












