Malam perayaan yang kaya makna dan tradisi telah berlangsung dengan sukses, membawa masyarakat berkumpul untuk merayakan nilai-nilai luhur yang diusung oleh Universitas Sanata Dharma. Pagelaran Ketoprak “Sanyata ing Dharma” menjadi jembatan yang menghubungkan antara budaya dan pendidikan, sekaligus menciptakan pengalaman yang mendalam bagi semua pihak yang terlibat.
Acara ini dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Desember 2025, di Auditorium Driyarkara sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis yang ke-70. Kegiatan ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan penegasan komitmen universitas untuk menghargai dan melestarikan budaya sebagai elemen penting dalam pendidikan.
Melalui pementasan ini, Universitas Sanata Dharma menggarisbawahi perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang telah ada sejak lama, berkomitmen untuk menjadikan budaya sebagai dasar dalam membentuk intelektualitas dan karakter. Acara seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai yang ada dalam kearifan lokal serta semangat kebangsaan dalam setiap proses pendidikan.
Kesuksesan Pagelaran Ketoprak sebagai Medium Kreatif
Pagelaran Ketoprak kali ini bukan hanya sekadar acara seni, tetapi juga merupakan momen penting di mana tradisi berinteraksi dengan pendidikan. Dengan mengusung konsep sinema ketoprak, acara ini memperlihatkan sisi kreatif yang inovatif dari pertunjukan tradisional.
Lakon “Sanyata ing Dharma” tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga sebagai sarana untuk merenungkan identitas serta perjuangan Universitas Sanata Dharma sejak berdirinya. Melalui narasi yang disampaikan, pesan-pesan moral dan nilai-nilai luhur kembali digali dan dipresentasikan secara menarik.
Rektor Universitas Sanata Dharma, Rm. Albertus Bagus Laksana SJ, S.S., Ph.D., dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. Dia menekankan bahwa pencapaian usia 70 tahun merupakan perjalanan panjang yang patut disyukuri bersama.
Refleksi dan Harapan untuk Masyarakat
Dalam sambutannya, Rektor menegaskan pentingnya kembali pada misi sejati universitas, yang berakar pada semangat kebersamaan. Ia mengajak semua yang hadir untuk merenungkan nilai-nilai yang membangun rasa kebangsaan dan peradaban kasih dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan ini menjadi jembatan untuk mengingatkan semua civitas akademika akan pentingnya memberikan kontribusi yang berarti untuk masyarakat. Hal ini juga menciptakan kesadaran akan makna sebenarnya dari pendidikan yang lebih dari sekadar transfer pengetahuan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari berbagai kalangan, membuktikan ketertarikan yang tinggi terhadap seni dan budaya. Kehadiran lebih dari 1.000 penonton dari mahasiswa, alumni, hingga masyarakat umum menunjukkan ketoprak tetap relevan dan berharga sebagai medium refleksi sosial.
Peran Ketoprak dalam Membangun Kesadaran Budaya
Kehadiran Ketoprak dalam acara ini menjadi bukti bahwa seni tradisional mampu menjangkau lintas generasi. Ia bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya menghayati dan melestarikan warisan budaya.
Hal ini menunjukkan ketoprak sebagai sarana yang efektif dalam menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai sosial. Penggunaan seni sebagai media komunikasi membuat pengalaman belajar menjadi lebih menarik dan menyentuh.
Dengan mengintegrasikan seni ke dalam pendidikan, Universitas Sanata Dharma berupaya menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan berdaya saing. Tidak hanya untuk mempelajari ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk menghargai kekayaan budaya yang ada di sekeliling kita.












