Sejumlah mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) di Tangerang tengah menghadapi kecemasan tentang masa depan profesi jurnalistik. Kekhawatiran ini mencuat saat mereka mengadakan diskusi dengan Dewan Pers di Jakarta untuk menggali lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi dunia pers saat ini.
Diskusi tersebut melibatkan 20 mahasiswa dari semester 3 hingga 5, yang didampingi oleh dua dosen. Tujuan mereka adalah mendapatkan pemahaman yang lebih konkret mengenai ilmu komunikasi dan praktik jurnalistik modern, bukan sekadar teori dalam buku.
“Mahasiswa merasa gelisah mengenai masa depan jurnalistik, terutama di tengah kemajuan teknologi yang mengubah cara orang mengonsumsi informasi,” ujar salah satu dosen komunikasi, Adrie A. Wibisono. Hal ini menandakan perlunya adaptasi bagi mereka yang bergelut di bidang ini agar tetap relevan.
Pentingnya Adaptasi dalam Dunia Jurnalistik Modern
Rosarita Niken Widiastuti, Ketua Komisi Kemitraan Dewan Pers, menyatakan setiap profesi, termasuk jurnalis, memiliki tantangan tersendiri. Transformasi yang cepat di era digital membuat jurnalis dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan cara baru dalam menyampaikan berita.
Perkembangan ini berarti bahwa jurnalis harus mengenali alat dan platform baru yang sipatnya selalu berubah. Keterampilan dalam menggunakan teknologi terkini menjadi semakin penting untuk menjamin keberhasilan dalam pekerjaan mereka.
Jurnalis juga harus meningkatkan literasi media untuk menghadapi tantangan informasi palsu dan hoaks yang melanda dunia maya. Dengan memahami berbagai aspek dari media, jurnalis akan lebih mampu menyajikan berita yang akurat dan terpercaya.
Kode Etik sebagai Pilar Utama Jurnalistik
Dalam konteks ini, menjaga kemerdekaan pers sangatlah penting. Menurut Rosarita, kemerdekaan ini hanya bisa terjaga jika semua elemen pers mematuhi kode etik jurnalistik. Kode etik ini berfungsi sebagai panduan untuk menjamin integritas dan objektivitas berita yang disampaikan kepada masyarakat.
Penegakan kode etik tidak hanya tanggung jawab individu, tetapi juga instituisi media dalam menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip jurnalistik. Dengan cara ini, pers dapat menjadi pilar demokrasi yang kuat dalam menyebarluaskan informasi yang valid.
Mahasiswa UNPAM pun diingatkan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan cepatnya perubahan ini. Melalui pemahaman yang mendalam mengenai kewajiban dan etika jurnalis, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
Peran Pendidikan dalam Mempersiapkan Jurnalis Masa Depan
Pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam mempersiapkan calon jurnalis untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompleks. Kurikulum yang diajarkan baik di ruang kelas maupun dalam praktik langsung sangat berpengaruh terhadap kesiapan mahasiswa untuk terjun ke dunia pers.
Metode pengajaran yang inovatif dan praktik lapangan sangat diperlukan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Dosen akan berperan penting sebagai mentor yang memberikan arahan dan panduan selama proses belajar ini.
Di sisi lain, kolaborasi antara institusi pendidikan dan badan-badan pers juga dapat menjadi langkah strategis. Pertukaran ide serta pengalaman antara dua entitas ini akan menghasilkan generasi jurnalis yang kompeten dan siap bersaing secara global.












