Banyak orang yang berpikir untuk melaminating ijazah sebagai langkah untuk menjaga keawetan dokumen tersebut. Namun, tindakan ini berpotensi menimbulkan masalah di masa mendatang yang sering kali diabaikan oleh banyak orang.
Ijazah adalah dokumen resmi yang memiliki nilai penting dalam kehidupan seseorang, terutama dalam dunia pendidikan dan pekerjaan. Karena alasan ini, memahami risiko dari melaminating ijazah sangatlah penting agar tidak menyesal di kemudian hari.
Proses laminasi dianggap praktis oleh beberapa orang untuk melindungi ijazah dari kerusakan. Namun, ada fakta yang jarang dipertimbangkan tentang dampak negatif dari tindakan ini.
Pentingnya Memahami Makna Ijazah Secara Mendalam
Ijazah merupakan bukti sah bahwa seseorang telah menyelesaikan pendidikan tertentu. Dalam dokumen ini terdapat elemen keaslian seperti tanda tangan dan stempel yang merupakan simbol pengakuan resmi.
Ketika ijazah dilaminating, elemen-elemen penting ini dapat terancam. Proses panas yang terjadi saat laminasi bisa merusak tinta dan stempel yang dicetak di atas kertas.
Akibat dari kerusakan ini bisa mengakibatkan kesulitan ketika ijazah harus diverifikasi oleh pihak ketiga, misalnya saat melamar pekerjaan. Hal ini tentunya bisa menimbulkan kerugian baik dari segi waktu maupun kesempatan.
Risiko yang Muncul dari Proses Laminasi
Saat ijazah telah dilaminating, dokumen tersebut menjadi kaku dan sulit untuk diperbaiki. Ketika ada kesalahan atau kerusakan lainnya, proses pembukaan laminasi bisa merusak ijazah lebih parah.
Bahkan, sebagian lembaga pendidikan menolak untuk melegalkan ijazah yang telah dilaminating. Ini disebabkan oleh kebijakan yang mengharuskan dokumen dalam kondisi asli untuk kepentingan proses legalisasi ulang.
Masyarakat seharusnya menyadari bahwa meng versus tindakan ini pada dasarnya adalah sebuah investasi untuk masa depan mereka. Melaminating hanya memberikan perlindungan sementara yang dapat berisiko besar di waktu yang akan datang.
Alternatif Perlindungan untuk Ijazah yang Lebih Aman
Alih-alih melaminating ijazah, ada berbagai cara lain untuk melindungi dokumen ini. Penggunaan map atau folder khusus yang dapat menjaga kondisi ijazah tetap baik tanpa mengubah bentuk aslinya bisa menjadi solusi lebih baik.
Selain itu, menyimpan ijazah dalam tempat yang aman, seperti lemari arsip atau brankas, adalah langkah yang bijaksana untuk menjaga keawetan dokumen. Ini membuat ijazah tetap aman dari kerusakan fisik tanpa mengubah bentuknya.
Dengan memahami risiko dan alternatif di atas, seseorang dapat lebih bijak dalam merawat ijazahnya. Keputusan yang diambil saat ini akan memberikan dampak positif di masa mendatang.












