Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) M. Qodari mengungkapkan bahwa keputusan mengenai kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) belum bisa dipastikan untuk tahun ini. Hal ini diungkapkan Qodari saat menanggapi pertanyaan dari awak media mengenai rencana pemerintah yang dicatat dalam Peraturan Presiden tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah tahun 2025.
Ia menjelaskan bahwa walaupun ada rencana kebijakan, realisasinya tergantung pada kondisi yang ada. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa tidak semua program dalam rencana kerja dapat dilaksanakan secara tepat waktu.
Saat konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Qodari menekankan bahwa hingga saat ini, belum ada kepastian terkait kenaikan gaji ASN. Menurutnya, rencana kebijakan tersebut tercantum dalam Lampiran Perpres 79/2025 sebagai bagian dari pembaruan yang dijadwalkan pada 30 Juni 2025.
Qodari menambahkan bahwa meskipun adanya rencana tersebut, ada banyak persyaratan yang perlu dipenuhi sebelum pelaksanaan dapat dilakukan. Salah satunya adalah mempertimbangkan aspek keuangan dan kondisi fiskal negara yang perlu ditinjau secara mendalam.
Meskipun terdapat rencana kenaikan gaji pada tahun ini, Qodari mengingatkan bahwa belum ada pembahasan lebih lanjut antara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Keduanya hingga saat ini belum merumuskan strategi konkret untuk melaksanakan kenaikan tersebut.
Menimbang Persyaratan Kenaikan Gaji ASN Secara Realistis
Dalam pandangannya, langkah untuk menaikkan gaji ASN tidak semata-mata disebabkan oleh keinginan, tetapi juga perlu mempertimbangkan tanggung jawab fiskal negara. Qodari mencatat bahwa pemerintah perlu melakukan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan.
Dari analisis yang ada, dibutuhkan anggaran sekitar Rp14,24 triliun hanya untuk mendukung kenaikan gaji ASN. Dengan total sekitar 4,7 juta ASN yang ada, total anggaran penggajian diperkirakan mencapai Rp178,2 triliun per tahun, belum termasuk tunjangan dan Tunjangan Hari Raya (THR).
Pengeluaran yang cukup besar ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Oleh karena itu, langkah-langkah yang akan diambil harus direncanakan dengan hati-hati agar tidak membebani keuangan negara lebih lanjut.
Sebelumnya, ASN mengalami kenaikan gaji terakhir pada tahun 2024 yang tentunya telah direncanakan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah perlu membuat perencanaan jangka panjang yang lebih stabil untuk gaji ASN ke depannya.
Oleh karena itu, Qodari menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan stakeholder, termasuk masyarakat, guna menjelaskan situasi saat ini terkait kemungkinan kenaikan gaji ASN.
Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Keputusan Kenaikan Gaji
Dalam menentukan anggaran untuk kenaikan gaji ASN, pemerintah harus mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara harus menjadi prioritas utama agar langkah ini tidak membebani keuangan negara.
Berdasarkan data yang ada, kondisi ekonomi saat ini memang menjadi salah satu perhatian. Pemerintah harus memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil tidak akan menimbulkan dampak negatif pada sektor lain.
Keputusan untuk menaikkan gaji ASN harus dilihat dalam konteks yang lebih luas, termasuk bagaimana perubahan ini dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja ASN itu sendiri. Dengan gaji yang layak, diharapkan ASN akan lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya.
Hal tersebut penting untuk memastikan bahwa kualitas pelayanan publik juga meningkat. Kepercayaan masyarakat terhadap ASN dapat dipertahankan melalui kebijakan yang transparan dan tepat sasaran.
Disisi lain, banyak ASN mengharapkan adanya kenaikan gaji sebagai pengakuan atas kerja keras mereka. Oleh karena itu, pemerintah harus berkomunikasi dengan baik untuk mengatur ekspektasi ini sekaligus menjelaskan kendala yang ada.
Proses Diskusi Internal Mengenai Kenaikan Gaji ASN
Internal KemenPAN-RB saat ini sedang melakukan evaluasi mengenai kenaikan gaji ASN. Hal ini dilakukan agar kebijakan yang akan diambil tidak hanya berdasarkan rencana, tetapi memang realistis untuk dilaksanakan.
Proses diskusi ini mencakup audit keuangan dan penilaian terhadap kemampuan anggaran pemerintah. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil ada dasar yang kuat secara ekonomi.
Selain itu, pemerintah juga perlu menggali masukan dari berbagai pihak, termasuk serikat pekerja ASN. Keterlibatan mereka dalam diskusi diharapkan dapat memberikan perspektif yang lebih komprehensif dan meningkatkan rasa memiliki terhadap kebijakan tersebut.
Dalam proses ini juga perlu menjadi perhatian bahwa setiap keputusan yang diambil harus terintegrasi dengan rencana pembangunan jangka panjang. Ini untuk memastikan konsistensi antara kebijakan di sektor publik dengan prioritas pembangunan nasional.
Kemudian, setelah dilakukan pembicaraan internal dan pengumpulan data, diharapkan ada kejelasan mengenai langkah-langkah progresif yang dapat diambil sehingga ASN tidak merasa terabaikan.












