Tim dari Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap sebuah komplotan yang terlibat dalam tindak pencurian dengan kekerasan. Modus yang digunakan adalah berpura-pura menjadi debt collector untuk mengambil kendaraan dari para korbannya.
Pelanggaran yang dilakukan oleh komplotan ini bukanlah yang pertama kali, karena mereka diketahui sudah melakukan aksinya sebanyak sepuluh kali. Keberhasilan penangkapan mereka diumumkan melalui akun resmi Instagram Jatanras pada tanggal 21 November 2025.
Para pelaku yang ditangkap terdiri dari enam orang dengan inisial YTS, KWTS, TAS, FE, JB, dan SE. Mereka ditangkap pada tanggal 12 November 2025 di wilayah Kebon Pala, Jakarta Timur, dalam sebuah operasi yang dipimpin oleh AKBP Abdul Rahim.
Modus Operandi Para Pelaku Pencurian dengan Kekerasan di Jakarta
Pihak kepolisian menjelaskan bahwa para pelaku menggunakan cara yang cukup licik. Mereka berpura-pura menjadi pihak yang berwenang untuk menagih utang, yang mengakibatkan korbannya merasa tertekan. Dalam keadaan tertekan ini, pelaku kemudian akan mengambil kendaraan milik korban dengan kekerasan.
Setelah menyita kendaraan, para pelaku tidak segan-segan untuk menggunakan ancaman fisik agar korban tidak melapor kepada pihak berwajib. Hal ini menunjukkan bahwa kejahatan ini direncanakan secara matang dan dilakukan dengan sistematis.
Kepolisian juga mengatakan bahwa situasi seperti ini sangat merugikan masyarakat. Oleh karena itu, mereka mengimbau para warga agar lebih berhati-hati terhadap orang yang mengaku sebagai debt collector dan tidak segan untuk meminta bantuan jika merasa terancam.
Penangkapan Pelaku dan Barang Bukti yang Ditemukan
Saat penangkapan, tim Jatanras berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satunya adalah kendaraan bermotor yang hasil curian dari operasi sebelumnya. Barang bukti tersebut menjadi kunci dalam mengungkap jaringan kejahatan yang lebih besar.
Penangkapan ini juga diharapkan dapat memberikan efek jera kepada komplotan yang lain. Dengan menangkap para pelaku, pihak kepolisian ingin menunjukkan bahwa kejahatan tidak akan bisa berlangsung lama dan akan mendapatkan hukuman yang setimpal.
Kepolisian akan terus melakukan penelusuran untuk menemukan pelaku lainnya yang mungkin terlibat dalam jaringan ini. Hal ini sangat penting untuk membersihkan kawasan Jakarta dari tindak kejahatan serupa.
Reaksi Masyarakat dan Upaya Peningkatan Keamanan
Setelah berita penangkapan tersebut tersebar, banyak masyarakat yang menunjukkan keprihatinan. Mereka merasa bahwa tindakan kejahatan seperti ini semakin meningkat dan menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, masyarakat pun mengharapkan adanya peningkatan sistem keamanan di kawasan tempat tinggal mereka.
Polisi berencana untuk meningkatkan patroli di area-area yang rawan terjadi kejahatan. Patroli ini diharapkan dapat meminimalisasi risiko dan memberikan rasa aman kepada warga. Selain itu, pihak kepolisian mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan keamanan lingkungan mereka.
Pihak kepolisian juga mengajak masyarakat untuk melaporkan setiap kejadian mencurigakan yang mereka saksikan. Dengan melaporkan, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka.












